Sutradara hingga Keluarga Tanggapi Kontroversi Film Vina: Sebelum 7 Hari

5 months ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Film horor kriminal, Vina: Sebelum 7 Hari telah resmi merilis video trailer. Di sisi lain kakak Vina, Marliana buka suara terkait film yang diadaptasi dari tragedi pembunuhan adiknya yang dilakukan oleh geng motor di kota Cirebon itu.

Marliana juga menyampaikan telah menyetujui kisah adiknya difilmkan. Lewat film ini, Marliana juga ingin menyampaikan pesan jangan sampai ada kejadian serupa lagi.

"Saya setuju untuk dijadikan film, lebih banyak doa untuk adik saya sendiri. Sama seperti Pak Dheeraj, jangan ada Vina-Vina yang lain. Cukup adik saya saja. Dari cerita ada kemiripan, cukup bagus juga, ya bagus lah," kata Marliana dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini juga dikabarkan menuai kontroversial. Meskipun meninggalkan duka bagi keluarga Marliana, ia membantah film ini sebagai bentuk eksploitasi penderitaan Vina dan rasa trauma dari pihak keluarga.

Tapi ia ingin film ini dapat mengingat bahwa keluarga masih mencari keadilan khususnya ketika pelaku kasus pembunuhan adiknya masih bebas berkeliaran.

"Kami perlu waktu berhari-hari untuk diskusi. Tapi siapa yang akan mengenang Vina kalau tidak difilmkan? Saat ini masih ada tersangka di luar berkeliaran belum tertangkap. Kalau Vina dilupakan, siapa yang akan memberikan keadilan? Sedih. Tapi setidaknya dengan difilmkan akan makin banyak orang yang ingat dan mendoakan," bebernya.

Ia juga berharap agar para pelaku segera ditangkap. Terlebih sudah beberapa tahun tak ada titik terang dalam kasus pembunuhan ini.

"Harapan saya untuk pelaku, saya minta secepatnya ditangkap karena sudah beberapa tahun belum ada titik terang untuk keluarga kami. Aneh saja sih sudah beberapa tahun belum ada titik terang. Pelaku tolonglah menyerahkan diri. Saya pengin mereka merasakan apa yang adik saya rasakan waktu itu," bebernya.

Selain itu, kakek Vina, Sadulah, mengatakan film ini dapat menjadi sebuah pelajaran untuk para orang tua yang memiliki anak perempuan. Ia juga berharap ada keadilan untuk cucunya.

"Dari awalnya cucu saya, Vina dari rumah permisi mau main, kita sebagai orang tua sebagai kakek kami persilakan, saya pesan hati-hati tapi kejadiannya berkata lain. Saya pesan yang punya anak perempuan agar memberi pengarahan yang baik agar tidak terjadi lagi seperti ini. Saya minta kepolisian Indonesia untuk menegakan agar aman negara kita," kata Kakek Vina.

Sementara itu, banyak kontroversi di luar sana terkait film Vina, sutradara Anggy Umbara dan Produser & CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani menanggapi hal itu dengan santai.

"Kita hidup di negara Bhineka Tunggal Ika, nggak cuma film ini ada juga yang lain pro kontra, kira hargai itu semoga mereka juga hargai kami juga yang juga punya prinsip berbedaan saya hargai yang pro dan kontra. Kita berangkat dari tujuan baik harapannya ke depannya dapat berkah, semoga yang kontra bisa hargai kita juga," kata Anggy Umbara.

"Nonton filmnya dulu, nanti pasti yang kontra merasa marah sama pelaku dan sedih dengan kejadian Vina," pungkas Dheeraj Kalwani.


(fbr/tia)

Read Entire Article