Pasang Surut Performa Wisata Kroasia Sepanjang 2024

1 week ago 3

ARTICLE AD BOX

Zagreb -

Kementerian Pariwisata Kroasia melaporkan jumlah kunjungan wisatawan ke negara itu periode Januari hingga Agustus di tahun 2024 ini.

Meski ada pasang-surutnya, tapi terjadi peningkatan jumlah wisatawan sekitar 8% dari tahun sebelumnya. Mengutip Croatia Weeks, Kamis (12/9/2024) Menteri Pariwisata dan Olahraga Kroasia, Tonci Glavina menyampaikan laporan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan dan lama wisatawan menginap dibandingkan dengan tahun lalu.

"Di masa pra-musim (menjelang peak season) kami melihat adanya peningkatan kunjungan sebesar 8 persen. Dan selama delapan bulan pertama tahun ini kunjungan meningkat sebesar 4 persen serta lama menginap naik 1 persen dari periode yang sama pada tahun lalu," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada bulan Juli dan Agustus kami mengalami peningkatan kunjungan sebesar 1 persen dengan lama menginap yang tetap sama dibandingkan tahun lalu pada bulan-bulan tersebut," sambung Tonci.

Hanya di bulan Agustus jumlah wisatawan meningkat sebanyak 265.000 dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Walaupun terjadi penurunan sebanyak 155.000 pada bulan Juli, peak season berakhir dengan total wisatawan 110.000.

Sementara jumlah lama menginap selama dua bulan itu tetap setara dengan tahun lalu. Untuk jumlah pengeluaran wisatawan selama berada di Kroasia, Tonci menyebut angkanya menyentuh 5,44 Miliar Euro.

"Kami mencatat pengeluaran lebih dari 5,44 miliar Euro dari transaksi yang terdaftar, naik 11,55 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah kwitansi juga naik 5,5 persen juga dibandingkan dengan tahun lalu," jelas Tonci.

Kepala Dewan Pariwisata Nasional Kroasia, Kristjan Stanicic menjelaskan data terkait 10 wisatawan mancanegara yang paling sering berkunjung ke Kroasia. Jerman masih berada di posisi nomor satu, walaupun jumlahnya mengalami penurunan sekitar 4%.

Penurunan juga terjadi pada lama menginap wisatawan Jerman yang menyentuh angka 6% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Namun menurut Kristjan, jika dibandingkan dengan tahun 2019 angka tahun ini masih lebih baik 6% untuk total kunjungan dan 5% untuk lama menginap wisatawan Jerman.

Lalu, wisatawan terbanyak dalam hal lama menginap adalah wisatawan lokal, dilanjut wisatawan Slovenia, Austria, dan Polandia.

Kristjan juga menjabarkan selain terjadi penurunan wisatawan dari Jerman, wisatawan asal Italia pun memiliki tren yang sama. Di tahun ini Kristjan menyebut kunjungan wisatawan Italia menurun 5% dan lama menginap juga turun hingga 7% dibandingkan tahun lalu.

"Namun masih ada potensi untuk peningkatan kunjungan dan lama menginap menjelang peak season," harap Kristjan.