Pansel KPK Cecar Tanak soal Harun Masiku: Ada Masalah Teknis atau Politis?

1 day ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Isu pencarian Harun Masiku yang masih menjadi buron turut dibahas dalam tes wawancara calon pimpinan (capim) KPK periode 2024-2029. Wakil Ketua KPK Johanis Tanak sebagai peserta capim KPK dicecar terkait kendala perburuan Harun Masiku.

"Saya mendapatkan banyak pertanyaan dari wartawan. Di WA saya banyak sekali bertanya, kira-kira capim ke depan mau nggak menuntaskan berbagai kasus KPK yang belum tuntas? Pertanyaan saya misalnya kasus Harun Masiku. Apakah itu menurut bapak masalah teknis mencari orang ataukah ini masalah politis?" tanya Wakil Ketua Pansel KPK, Arif Satria, di Gedung Aula 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Johanis Tanak mengatakan pencarian Harun Masiku hanya terkendala urusan teknis. Dia menyinggung jumlah personel dari KPK yang terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira ini masalah teknis saja Prof. Pertama saya ingin mengatakan masalah teknis, kami tidak mempunyai personel seperti halnya pihak kepolisian yang tersebar di mana-mana dan mempunyai kemampuan profesional untuk mencari dan menangkap para tersangka," kata Tanak.

"Dan kami sudah menyampaikan permintaan supaya dinyatakan DPO dan kami tetap melakukan pelacakan," sambungnya.

Tanak mengatakan KPK juga telah melakukan penyadapan sejumlah ponsel untuk melacak Harun Masiku. Dia berdalih upaya itu tidak kunjung membuahkan hasil lantaran Harun Masiku berpindah-pindah tempat.

"Terus terang kami memang melakukan penyadapan juga. Kami juga ada mendapatkan telepon nomor WA-WA, ya tapi menurut informasi yang kami terima, mohon maaf kalau saya buka di sini aja, saya kira penting juga untuk diketahui, bahwasanya beliau itu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain," jelas Tanak.

Tanak membantah masih buronnya Harun Masiku akibat adanya intervensi politik. Dia memastikan pencarian Harun Masiku saat ini masih dilakukan KPK.

"Bukan berarti adanya intervensi dari pihak ketiga atau pihak manapun juga karena semata-mata kami belum bisa melakukan penangkapan karena personel kami tidak seprofesional polisi. Namun demikian kami sudah meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pelacakan lebih lanjut," pungkas Tanak.

(ygs/fas)

Read Entire Article