Pandeglang -
Dinas lingkungan hidup (DLH) Pandeglang mengaku kesulitan mengelola sampah yang dihasilkan warganya. Dalam sehari, DLH Pandeglang mencatat sampah yang dihasilkan sebanyak 550 ton, tapi pihaknya hanya mampu mengelola sekitar 100 ton dalam sehari.
"Untuk sampah Pandeglang, sehari kita melayani baru 18 kecamatan. Untuk saat ini dibuang di Bojong Canar untuk wilayah selatan, kemudian Bangkonol untuk wilayah kota," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Winarno, Rabu (8/9/2024).
"Itu rata-rata kemarin saya hitung, total keseluruhan produksi sampah sekabupaten sehari 550 ton, hitungan satu orang 0,5 kilogram dikalikan jumlah penduduk. Kita tampung baru sekitar 100 ton saja yang kita angkut," sambung dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Winarno menyebut sampah yang tak terangkut akhirnya tercecer di tiap kecamatan. "Jadi sisanya masih tercecer di kecamatan-kecamatan," ujar dia.
Winarno mengaku kesulitan memungut sampah yang tercecer di 17 kecamatan. Hal itu terjadi karena keterbatasan armada pengangkut sampah.
Ia kemudian memberikan alasan kenapa menampung sampah dari daerah Kabupaten Serang dan Tangsel. Menurutnya, dua wilayah itu menggunakan armada pengangkut sampah sendiri.
"Loh, karena akses jalan lebih mudah, karena truk mereka sendiri. Keterbatasan kita melayani 17 kecamatan mobil kita nggak cukup untuk semuanya," pungkasnya.
Diketahui, Pemkab Pandeglang melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Serang dan Pemkot Tangsel soal pembuangan sampah. Dalam satu hari, Pemkab Pandeglang menampung 60 truk sampah atau setara dengan 6 ton sampah dengan pendapatan Rp 15 juta.
"Kalau 60 ton sekitar Rp 15 juta per hari," katanya.
(aud/aud)