Ini Ciri-ciri Influencer Makanan Abal-abal Saat Review Tempat Makan

1 week ago 6
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Influencer makanan atau food vlogger memang jadi profesi yang menjanjikan di era digital. Sayangnya banyak influencer makanan ini yang dianggap tak kompeten saat mengulas makanan.

Jika dulu di industri makanan lebih mengenal istilah kritikus makanan. Untuk orang-orang yang bertugas mencicipi berbagai jenis makanan dan menulis ulasan serta penilaian mereka.

Kini muncul banyak sebutan seperti influencer makanan atau food vlogger, yang ditemukan di media sosial hingga YouTube. Konten-konten yang mereka unggah tak jauh dari rekomendasi kulineran, sampai ulasan dari makanan yang mereka cicip.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makananIlustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makanan Foto: Getty Images/iStockphoto

Hanya saja banyak orang yang menganggap sebagian besar influencer makanan dan food vlogger di internet, tidak kompeten saat menjelaskan rasa makanan hingga penilaian mereka terhadap makanan tersebut.

Topik ini lah yang diangkat oleh akun X @tubbirfess (11/09), dan langsung viral serta mengundang beragam komentar dari netizen di X.

"Bagaimana cara menjadi influencer makanan abal-abal, wajib menggunakan kata kunci seperti 'hidden gems', juicy, medok, gak bikin enek," tulis @tubbirfess.

Ia juga menambahkan bahwa susunan kata para influencer makanan saat mengulas makanan yang mereka cicipi terkesan ngawur.

Ilustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makananIlustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makanan Foto: Getty Images/iStockphoto

"Pakai keywords (kata kunci) secara ngawur, contoh: dagingnya juicy, kuahnya medok tapi gak bikin enek, rasa cabenya itu nyabe banget," sindir @tubbirfess.

Cuitan ini langsung dilihat sebanyak satu juta kali dan mendapatkan lebih dari 436 balasan.

"Dan mereka (influencer makanan) ngomong gitu, gak ada satupun yang bener-bener bisa jelasin rasa makananya gimana. Manis? Asin? Pahit? Pedes? Asem? Umami? Ada rasa bawang? Kalau review yang niat, gak guna penjelasan lu sumpah," kritik @nra**.

"Tempat makan yang masuk gang dikit disebut hidden gems (tersembunyi). Kalau yang jualan lansia disebutnya kuliner legendaris," sindir @mo***.

"Pasti ada adegan nuang sambel harus dituang dari atas dan harus banyak. Terus piring makannya jangan lupa dideketin ke kamera sambil puter-puter dikit, langsung ngangguk-ngangguk pas nyuap makanan padahal baru dikunyah sekali," ungkap @bobb***.

Ilustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makananIlustrasi influencer makanan dan food vlogger saat ulas makanan Foto: Getty Images/iStockphoto

"Kalau ketemu konten influencer makanan jaman sekarang, aku sering mute suaranya, cuma lihat presentasi makanannya. Kalau tertarik cek alamatnya di mana. Sola rasa entar cobain sendiri. Gak sudah dipercaya mereka sih," saran @wang***.

Tren belakangan yang banyak dilakukan para influencer atau selebgram makanan adalah mengangkat wadah bahan makanan penjual. Dalam baskom besar atau keranjang besar sambil dipamerkan dan menjelaskan makanannya. Seperti jeroan sapi satu baskom besar atau sambal satu ember.

Meski mengundang pro dan kontra, tapi konten-konten seputar makanan dan rekomendasi kulineran memang jadi salah satu yang paling banyak diminati di media sosial.


(sob/odi)

Read Entire Article