Heru Bacakan Pidato Menhub di Harhubnas, Paparkan Capaian Transportasi RI

3 days ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memaparkan capaian transportasi publik di RI selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut disampaikan dia saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berhalangan hadir pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2024 Tingkat Provinsi DKI Jakarta.

"Sesuai dengan tema peringatan Harhubnas tahun ini yaitu 'Transportasi Maju Nusantara Baru', saya mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor transportasi untuk menilik kembali hal-hal yang telah kita raih 10 tahun ke belakang, berkomitmen menjaga keberlanjutan dari pencapaian tersebut, sekaligus membuat catatan peningkatan di masa-masa selanjutnya," kata Heru Budi membacakan sambutan Menhub Budi Karya dalam upacara Harhubnas di Silang Monas sisi Selatan pada Selasa (17/9/2024).

Ia mengatakan peningkatan kualitas transportasi publik ini sesuai visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar seluruh wilayah Indonesia dapat terhubung, berdaulat, dan meraih kemandirian ekonomi. "Karena inilah maka pembangunan sektor transportasi menggunakan paradigma Indonesia-sentris," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih berdasarkan pidato sambutan Menhub Budi Karya, Heru Budi menjelaskan contoh capaian Pemerintah Pusat di sektor perhubungan, yakni Sulawesi yang sudah memiliki infrastruktur perkeretaapian dan pembangunan 27 bandara baru.

"Dari 27 pembangunan bandar udara baru, 23 di antaranya berada di luar Pulau Jawa. Dan ratusan pelabuhan telah dibangun di pulau-pulau terluar sehingga lebih terhubung," jelas dia.

Penyediaan infrastruktur tersebut, kata Heru juga dibarengi dengan dukungan subsidi operasional sehingga dapat memberikan layanan yang terjangkau, merata, dan berkeadilan. Dengan begitu, Heru Budi merasa masyarakat Indonesia perlu mensyukuri bahwa Indonesia telah layak bersanding dengan negara-negara maju lainnya di dunia.

"Kereta cepat yang mampu melaju hingga 350 km per jam dan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 45 menit, menjadikan kita sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan teknologi ini," papar Heru.

"Kereta tanpa masinis lintas raya terpadu, LRT, tidak hanya dapat dinikmati di Jakarta, namun juga di Palembang, di Ibu Kota Nusantara, bahkan kita dapat merasakan hadirnya kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit, ART," sambung dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Read Entire Article