Gelar Wayang Kulit di Batang, MPR Ajak Masyarakat Rawat Kesenian Daerah

4 days ago 6
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) MPR RI Siti Fauziah menyerahkan tokoh Bimo Sakti kepada Dalang Ki Atmo Subarno Arso Carito. Penyerahan tersebut sebagai penanda dibukanya pagelaran wayang kulit dengan lakon Pandu Suwargo.

Pagelaran wayang kulit, itu terlaksana berkat kerja sama MPR RI dengan pemerintah Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Saat membuka pagelaran rakyat, itu Siti mengajak masyarakat untuk selalu menjaga, merawat dan melestarikan kesenian daerah, tak terkecuali wayang kulit. Wayang kulit merupakan peninggalan nenek moyang yang memiliki nilai seni budaya luhur. Mengandung tuntunan yang baik dan bisa dijadikan sebagai panutan bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wayang juga mengajarkan sikap tolong menolong dan kerjasama. mulai dari pemain musik, sinden, hingga dalang, harus bisa bekerjasama dengan baik, satu sama lain. Kalau tidak bisa bekerjasama, saling bantu dan bergotong royong niscaya permainan wayang tidak bisa dinikmati.

"Kalau pemain musiknya memainkan nada dengan seenaknya sendiri, tidak mau bekerja sama dengan pemain musik lainnya, tentu irama yang dihasilkan tidak bisa dinikmati. Membuat sindennya bingung apalagi dalang, sehingga semua kacau," ungkap Siti, dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).

Menurut Siti dalam kehidupan sehari-hari semua warga masyarakat, harus mau memainkan perannya dengan baik, saling bekerjasama, saling bantu dan tolong menolong. Agar tercapai ketenangan, ketentraman dan keserasian dalam kehidupan bermasyarakat.

"Tuntunan tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih saat ini kita akan menghadapi pilkada serentak. Pilihan boleh beda, tetapi tidak harus mengorbankan persaudaraan," kata Siti.

"Jaga persatuan dan kesatuan untuk kemaslahatan kita semua," sambungnya.

(anl/ega)

Read Entire Article