Eks TKN Prabowo-Gibran soal 'Fufufafa': Upaya Adu Domba Itu Akan Gagal

1 week ago 6
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Akun media sosial Kaskus 'Fufufafa' menuai sorotan karena diduga milik Wapres Gibran Rakabuming Raka. Eks Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti, menuding rumor itu digulirkan untuk merenggangkan hubungan Prabowo-Gibran.

"Menurut saya rumor politik yang beredar mengeksploitasi cerita kampanye di masa yang lampau, seperti akun Fufufafa sengaja diviralkan untuk tujuan merenggangkan hubungan baik Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka," ujar Haris kepada wartawan, Jumat (13/9/2024).

"Demikian juga rumor terkait Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi, ini juga muncul dari kluster pelaku yang merupakan residu dari Pilpres 2024. Menurut saya, ini merupakan intrik politik yang tidak terlalu canggih, terlalu gampang dibaca arahnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haris yakin upaya adu domba itu akan gagal. Dia pun menyinggung adanya isu matahari kembar di pemerintahan saat ini, yakni Prabowo dan Jokowi.

"Saya cukup yakin upaya adu domba yang dilakukan dengan menebar rumor dan intrik halus seperti itu Insyaallah menuai hasil tangan hampa, gagal. Demikian juga isu matahari kembar dalam pemerintahan yang membentuk dan mengarahkan persepsi seakan ada dua matahari yang bersaing dalam pemerintahan pasca 20 Oktober 2024, matahari Prabowo versus matahari Jokowi," ujarnya.

"Menurut saya isu matahari kembar sangat tidak masuk akal, karena kita menganut sistem presidensial yang menempatkan presiden sebagai sentral kekuasaan, di mana Presiden mempunyai dwifungsi sebagai kepala negara sekaligus fungsi sebagai kepala pemerintahan," lanjut dia.

Haris yakin Prabowo dan Gibran tak ambil pusing dengan polemik akun tersebut. "Baik Pak Prabowo maupun Mas Gibran menilai rumor seperti ini sebagai hiburan yang tidak perlu disikapi serius. Pak Prabowo sendiri adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar yang tidak gampang dihasut dan diadu domba dengan rumor dan intrik," kata dia.

Lebih lanjut, Haris menilai pihak yang menyebarkan rumor soal akun itu hendak melemahkan konsolidasi pemerintahan Prabowo dan Gibran di masa-masa awalnya menjabat. Dia menganggap hal ini sudah pernah terjadi di masa lampau.

"Saya mencoba menerawang tujuan besar dari para pelaku rumor dan intrik politik tersebut. Menurut saya, tujuan utamanya untuk melemahkan konsolidasi pemerintahan Prabowo-Gibran di bulan-bulan awal pemerintahan pasca 20 Oktober 2024," ujar Haris.

"Menurut saya, para pengemban rumor dan intrik politik tersebut mendaur ulang teknik di masa lampau untuk memecah hubungan baik antara presiden dengan wapres untuk tujuan akhir menjatuhkan pemerintahan," sambungnya.

(fca/taa)

Read Entire Article