Basuki Janji Suntik Rp 5 M buat Sulap Sungai-sungai Jadi Bersih

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyalurkan pendanaan dalam jumlah besar untuk membantu mengatasi permasalahan di kawasan sungai, khususnya di sisi kebersihan. Diperkirakan dana yang akan dialokasikan mencapai Rp 5 miliar per sungai.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hal ini diwujudkan melalui pembentukan komunitas pemuda di sektor air atau Indonesia Water Warrior. Inisiasi ini berangkat dari The 10th World Water Forum pada Mei lalu.

Water Warriors ini akan dibentuk sebagai hub yang menaungi komunitas-komunitas peduli sungai di Indonesia. Basuki memperkirakan, saat ini ada lebih dari 1.100 komunitas air yang tersebar di beberapa tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saat ini banyak sekali pengamat air, mungkin sebagai pemerhati air, Water Warrior lebih dari itu. Tidak hanya pengamat, tidak hanya pemerhati, ngomong-ngomong aja, tapi Water Warriors kita jadikan semangat sebagai gerakan," kata Basuki, dalam sambutannya di acara Water Warriors Assemble: Indonesia Wave After The 10th World Water Forum di Kementerian PUPR, Sabtu (21/9/2024).

Kementerian PUPR akan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas tersebut tidak hanya sebagai pemerhati lingkungan, tetapi juga untuk melakukan perlindungan sekaligus preservasi dari sumber daya air, khususnya sungai.

"Saya tidak ingin hanya sebagai teatrikal action aja. Sungai harus benar-benar dibersihkan tapi tanpa anggaran sungai juga akan susah jadi bersih. Ada anggaran tanpa ada komunitas peduli sungai juga nggak akan jalan," ujar Basuki.

"Jadi saya kira Water Warriors bisa menjadi hub, bisa mengkoordinasikan berkolaborasi dengan para komunitas tadi untuk melakukan suatu gerakan yang fasilitasi oleh Ditjen SDA melalui balai-balainya," lanjutnya.

Basuki mengatakan, dirinya telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa mengalokasikan dana khusus untuk program tersebut. Namun, ia tidak dapat merincikan alokasinya secara keseluruhan. Anggaran itu bersumber dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, yang kemudian akan disalurkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS).

Untuk besarannya sendiri akan disesuaikan dengan kebutuhan di tiap-tiap sungai. Hal ini lantaran menurutnya, setiap kawasan memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda, bergantung pada tingkat pencemarannya.

"Jadi kalau Ciliwung ya dengan balai Ciliwung, Citarum dengan balai Citarum, Cimalung dengan balai Citarung. Nanti masing-masing programnya sesuai dengan programnya," kata Basuki, saat dikonfirmasi lebih lanjut usai acara.

"(Alokasi) sekitar Rp 5 miliar satu sungai. Kita prioritaskan yang parah (pencemarannya), terutama di Jawa, kemudian di Bali. Itu kita juga akan prioritaskan untuk menjaga kelestarian sungai," sambungnya.

Menurut Basuki, saat ini program tersebut telah mulai dijalankan di beberapa tempat dalam skala yang masih kecil. Harapannya ke depan, program ini bisa lebih masif. Ia juga akan merekomendasikan program ini untuk bisa mendapat alokasi lebih besar di tahun mendatang.

"Sekarang sudah ada mulai (jalan program), tapi kecil-kecil.Nanti tahun depan saya minta dilebihkan," tutupnya.

(shc/fdl)

Read Entire Article