
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan 63 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas yang akan ditawarkan kepada para pelaku usaha dalam kurun waktu tahun 2025 hingga 2026.
Kepala Pusat Survei Badan Geologi Kementerian ESDM, Edy Slameteo, menuturkan lebih dari 60 blok migas siap ditawarkan melalui lelang penawaran langsung maupun reguler. Pada tahun 2025, terdapat 20 Blok Migas yang akan ditawarkan.
"Sebanyak 16 wilayah kerja akan ditawarkan melalui penawaran langsung dan 4 wilayah kerja akan ditawarkan melalui tender reguler pada tahun 2025," kata Edy dalam sesi Plenary Session IPA Convex 2025, dikutip Jumat (23/5).
Sementara pada tahun 2026, pemerintah akan melelang besar-besaran dengan total 43 blok migas, yang terdiri dari 23 blok melalui penawaran langsung dan 20 blok melalui tender reguler.
Selain itu, 24 kandidat blok akan disiapkan untuk tahun 2027 hingga 2025. Dengan demikian, total terdapat 87 blok migas direncanakan akan ditawarkan.
Ketua Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Produksi dan Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf, menuturkan ketika blok migas sudah siap untuk dieksplor tantangan besar justru pada non teknikal.
"Lebih dari 60 persen masalahnya sebagian besar adalah masalah non teknis. Perizinan, masalah sosial, kemudian penciptaan lahan, tumpang tindih dengan sektor lain," kata Nanang.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, mengungkapkan selain menawarkan blok migas untuk mendapatkan cadangan migas demi keberlanjutan produksi, pemerintah juga berinisiatif untuk meningkatkan produksi di sumur-sumur idle yang jumlahnya bahkan mencapai ribuan.
"Setidaknya ada 4.500 sumur idle yang berpotensi untuk diaktifkan lagi yang sebelumnya dikelola Pertamina dan non Pertamina," kata Ariana.
Khusus untuk Pertamina bakal dieksekusi pengaktifan kembali sebanyak 4.200 sumur, yakni 1.700 di antaranya bakal dilakukan secara mandiri dan sisa 2.500 sumur lainnya akan dibuka untuk dikerjasamakan dengan mitra Pertamina.
"Dua tahun ke depan ada 500 sumur yang akan ditawarkan kepada pelaku usaha sebagai langkah awal," ujar Ariana.
Sumur yang dikerjasamakan sebagian besar berada di wilayah onshore Sumatera dan Pertamina sudah siap untuk membuka data bagi para calon mitra usahanya. "Sampai sekarang ada 39 mitra yang berniat ikut ambil bagian mengaktivasi sumur idle. Saat ini masih menunggu regulasi untuk eksekusi program tersebut," kata Ariana.
Berikut daftar 63 blok migas yang akan dilelang dalam 2 tahun ke depan:
2025
Penawaran Langsung
1. Southwest Andaman
2. Meuseuraya
3. Gagah
4. Perkasa
5. Lavender
6. Bintuni
7. Drawa
8. Barong
9. Muara Trambesi
10. Jalu
11. Natuna D Alpha
12. Mabelo
13. Talu
14. Kisaran
15. Abar-Anggursi
16. Bangko
Penawaran Reguler
1. West Gagah Kambuna
2. Ringkas
3. Majalengka
4. Tanimbar
2026
Penawaran Langsung
1. Areca
2. Bruni
3. Cerera
4. South Tanimbar
5. Bengkulu-Mentawai
6. Masakka
7. Junipor
8. Sapukala
9. Namori
10. Jago
11. Seram-Aru
12. Nawasena
13. West Andaman-1
14. West Andaman-2
15. West Rapak
16. Savna
17. Amerta
18. Leli Selatan
19. Palu
20. Ambhawani
21. Belibis
22. Arwana I
23. Arwan II
Penawaran Reguler
1. Pesut Mahakum
2. Rupat
3. South Matindok
4. Puri
5. Lao-lao North Arguni
6. HarapanBaru
7. Benggara II
8. Rombebai
9. Jayapura On-Offshore
10. Maratua II
11. West Mutiara/Kutai Onshore
12. Gorontalo – Tomini Bay
13. Timor
14. Membrano
15. Jayapura on-offshore
16. Sanggau Melawi
17. Patin
18. Larang Karama
19. Enrekang
20. East Java